Skip to main content

Featured

PERASAAN PERGI DARI RUMAH TANPA PAMIT

Hari ini hari Rabu. Aku ingat harus memberi uang kepada orang tua untuk membantu mereka mengangsur mobil. Motorku lunas dari pegadaian, setelah selama setahun di gadai oleh teman ibu yang tidak bertanggung jawab. Hal itu mengharuskan ibuku mengangsur motor tanpa memakai uang yang cair pada saat itu. Hari ini, digadaikan lagi oleh ibu untuk membayar cicilan mobil yang sudah berjalan selama 9x ini. Cukup berat untukku dan keadaan keluargaku saat ini, yaitu 11jt/bulan selama 4 tahun. Ayahku masih sibuk dengan murai, jalak, love bird dan kenari nya yang setiap hari berharap diberi air yang baru dan tambahan makanan yang enak. Terkadang masih saja waktunya kurang untuk memanjakan hewan sangkar tersebut. Bahkan jika tidak terpenuhi hasrat membeli dampaknya akan serumah yang merasakan. Aku dan suamiku, berdiskusi. Keputusan mana yang harus kami ambil untuk melanjutkan mimpi-mimpi kita jadi kenyataan. pasalnya bukan hanya mimpi aku dan suamiku saja, melainkan untuk membuat ayah dan ibuku...

Berburu Risau

Ribuan manusia bergegas menuju sebuah tempat pencari kertas bermateri yang tidak ada rasa cukup dibuatnya. Kepala selalu dipenuhi masalah entah itu kecil atau besar semuanya dibuat muak dengan kerisauannya. Tangan hanya bekerja menurut tuntutan hati dan otak, tidak pernah bergerak bebas. Sesekali seorang manusia yang otaknya sudah gila memang lebih baik daripada manusia waras yang tidak mengerti apa-apa tentang kehidupan. Kemana para manusia-manusia dengan sejuta inspirasi yang menghilang karena formalitas bangkai para penguasa ?

Duduk di depan layar layaknya seorang yang penting padahal hanya seorang pesuruh. Apa bedanya dengan para kuli-kuli yang tertawa dan menikmati kehidupannya meskipun tak sedikit juga yang mengeluhkan kehidupan mereka sendiri. Bangun dipagi hari dengan segala keluh yang merayap hingga nadi terdalam adalah pekerjaan makhluk berkerah putih. Ingin mengakhiri ? telat sudah, hidupmu butuh makan bung ! omong kosong kalian mengatakan "aku tidak mau disuruh orang" nyatanya adalah kini diperbudak sesamamu. Hidupmu terlalu munafik dengan semua bualan untuk mengejar pujian.

Buruk sudah etika dan moralitas ini. Aku sendiri adalah seorang yang tidak menginginkan sebuah persamaan. Apakah hidup ini untuk disamakan ? Bukalah matamu untuk memandang berbeda. Kesakitan muncul untuk kesekian kalinya bila disamakan. Bergerak berbeda itu butuh pengorbanan, bila memang ada yang hampir sama bukan berarti sama. Mengertila dengan arti kara Sama dan Beda. Bukankah dirimu adalah seorang yang mengerti bahasa Indonesia dengan baik ?

Risau yang mengecewakan selalu dicari manusia pada kebanyakan, termasuk aku. Ya ! aku salah satu pemburu risau dunia ini. Risau yang selalu membuat sebuah inspirasi dalam otakku berjalan dengan semua ketakutan yang menghasilkan sebuah tangisan tidak bermakna. Mengingat sebuah keadaan dengan alunan nada mayor atau nada minor. Tidak salah ! tidak baik untuk terus ingin sama dengan orang lain, tidak buruk juga untuk bertindak dari arus modernisasi. Kalian adalah makhluk yang dilahirkan untuk bahagia dan bebas.

-ad-
4 Februari 2016, Bandung

Comments

Popular Posts