Malam terlalu malam dengan segala kesunyiannya. Aku masih duduk menghadap layar kotak ini menuliskan semua kehidupan yang sudah sengajanya memang harus aku nikmati susah atau senangnya. Begitupun makhluk yang sudah hampir 22 tahun ini aku temui. Tak ada yang berbeda dari semuanya, masih sama dan tak terlalu kaget untuk harus beberapa kali mengisi tulisanku ini.
Kenalkan, namaku Fantasi. Aku bekerja pada suatu tubuh manusia yang tak halnya adalah otak. Aku berjiwa pada roh manusia untuk menciptakan sesuatu, baik itu buruk atau tidak. Aku menerka dan menerima setiap fenomena yang ada dan melewati jiwa manusia. Bagiku tidak hanya perasaan cinta atau membenci, bahkan sebuah perasaan kasih sayang yang akan dilontarkan siapa saja kepada siapa saja. Begitupun aku sendiri, aku hidup dijiwa seorang manusia yang hebat. Dirinya adalah yang aku temui kesekian kalinya. Beberapa orang akan selalu memikirkan bagaimana adanya suatu tulisan ditulis karena perasaan sang pembuatnya. Kalian salah besar untuk ini, aku menceritakan siapa saja yang sama seperti majikanku selama ini. Dia yang menghadirkan sebuah imajinasi ideologi menjadi sebuah realitas yang semu. Ku katakan semu kenapa ? Tangannya hampir setiap hari menerima dan membuka yang harus di tuntun. Kepalanya digunakan berpikir untuk jiwa-jiwa baru yang memelas, lalu kenapa tak aku katakan jiwa yang lama ? karena jiwa yang lama telah sembuh dari sakitnya.
Aku bukan peneliti bagaimana tubuh manusia bekerja supaya menghadirkan sebuah rasa, tapi aku adalah pengamat. Mata itu selalu digunakan untuk berbagai hal, dari membaca hal yang bermutu hingga melihat hal yang buruk. Kurasa itulah sifat kalian manusia !. Kenapa harus menggumam dalam hati bila tulisan ini salah ? bukankah kalian tidak selalu melakukan hal yang benar ? terkadang kalian mendominasi apa yang dikatakan kebersamaan untuk kepentingan yang lebih kecil ?. Ingin lebih dipandang dan dikatakan akulah yang sekarang sudah bukan yang dulu. Pernyataan yang akan selalu diungkapkan banyak manusia yang sudah berubah. Aku akui perjalanan hidup manusia akan terus menerus begitu, berubah dan penuh masalah. Hadir dan pergi tanpa empiris dalam hatinya. Senyum akan selalu berubah menjadi kesedihan dan akulah yang akan selalu kalian cari ketika kalian sedih. Aku adalah yang pertama menghinggapi otak kalian untuk mempengaruhi hati sehingga menyimpulkannya dengan fantasi lagi.
Baru kemarin aku memutar kunci dan menarik katrol pintu coklat ini. Apa yang terjadi saat ini ? aku membiarkan katrol tertutup dan daun pintu dengan rapih dan pasnya tak terganggu sejak aku datang. Kotak kecil putih yang biasanya berbunyi kini sudah senyap dengan istirahatnya. Tinggal kotak hitam berlapis sedang bekerja dengan kemampuannya dibantu oleh beberapa tali pengantar arus. Terkadang aku tak ingin membuat majikanku mengeluh. Memikirkan hal yang tak penting untuk manusia lain. Terkadang ingin aku memerintah dia untuk memikirkan dulu dirinya sebelum membuat orang lain tenang tanpa dia membereskan dulu masalahnya. Terkadang semuanya berjalan sia-sia bila dia terlalu sibuk dengan manusia lain yang fantasinya tak sehebat aku. Ayolah BOSSSS...!
kemarin malam masih terlalu panjang untuk menyelesaikan cerita yang masih saja diam di satu titik. Permainan otakmu masih aku butuhkan untuk menciptakan cerita istimewa beranalogi fiktif.
Hidup yang hanya dihabiskan menerima orang dan melihat orang pergi. Sudah berapa tahun dia melalui itu secara rutin ? telinganya hanya dipakai mendengar yang terjadi dan mulutnya bekerja untuk memperbaiki dan hasilnya adalah... KEPERGIAN ...bukan itu kan sebenarnya yang dia inginkan ? coba ku tanya sekarang ! kapan aku pergi dari pikiranmu ? ketika kau senang atau sedih pun aku selalu menemanimu dimanapun. Bahkan ketika kau sedang menaiki roda dua itu. Kini dia sudah butuh sekali di perbaiki bos ! maafkan kawan.
Lelah dan cukup. Aku sudah tidak bisa lagi bermain seperti dulu. Bermain ketika malam pengantar lelap kau memanggilku dan membuat sebuah bayangan-bayangan imajinasi hingga terlelap lalu sesekali aku akan bermain di dalam mimpimu. Kini dia hanya sibuk memikirkan hal buruk dan membuat hatinya terluka sesekali, sesekali senyum, sesekali sedih mendengarkan alunan Post Rock siapapun. Cobalah kembali jadi apa adanya. Jadi hal yang tak peduli pada apapun. Maksudnya, memberilah sesuai porsi, jangan membuat porsi itu berlebihan hingga mereka yang menyuruhmu membuka daun pintu itu pergi dan tidak lagi membutuhkanmu karena kamu telah mengajarkan mereka banyak hal hingga mereka bisa sendiri. Berlakulah seperti pendahulu mu. Dia mengajarkan sedikit demi sedikit dengan porsi yang sangat pas. Sehingga manusia lain akan mencarinya lagi dengan ilmu yang baru.
Berhentilah berempati untuk saat ini. Fokuskan dirimu pada hal yang membuatmu berguna untuk orang lain. Mendapatkan bayaran yang seimbang hingga kamu sendiri bisa membuat rahim itu tersenyum dengan temannya. Mereka hanya sebuah enigma, terlihat membingungkan dan tak terduga. Untuk sementara akan membuat kau melupakan rahim dan teman hidupnya, kini pantas saja kamu menyesal. OH BOSSS.... kau sudah cukup menjadi aspirasi yang selama ini orang lain inginkan. Tanganmu sudah bekerja mewujudkan yang mereka inginkan hingga tak tergambar lagi bagaimana kau kembali lagi setelah aspirasinya terlaksana. Kamu sudah menjadi manusia yang baik dengan membuatku bersyukur bisa menghinggapi otak imajinasimu. Kini aku mengeluhkanmu, keluarlah dari sepetak tembok 700 ini. Luangkan pikiranmu untuk menghasilkan sesuatu lagi seperti biasanya dulu dan tak lupa juga dengan kesendirianmu.
-AD SATURNASGARD.BLOGSPOT.COM-
Bandung, 21/06/2016, 19.24
Comments
Post a Comment