Skip to main content

Featured

PERASAAN PERGI DARI RUMAH TANPA PAMIT

Hari ini hari Rabu. Aku ingat harus memberi uang kepada orang tua untuk membantu mereka mengangsur mobil. Motorku lunas dari pegadaian, setelah selama setahun di gadai oleh teman ibu yang tidak bertanggung jawab. Hal itu mengharuskan ibuku mengangsur motor tanpa memakai uang yang cair pada saat itu. Hari ini, digadaikan lagi oleh ibu untuk membayar cicilan mobil yang sudah berjalan selama 9x ini. Cukup berat untukku dan keadaan keluargaku saat ini, yaitu 11jt/bulan selama 4 tahun. Ayahku masih sibuk dengan murai, jalak, love bird dan kenari nya yang setiap hari berharap diberi air yang baru dan tambahan makanan yang enak. Terkadang masih saja waktunya kurang untuk memanjakan hewan sangkar tersebut. Bahkan jika tidak terpenuhi hasrat membeli dampaknya akan serumah yang merasakan. Aku dan suamiku, berdiskusi. Keputusan mana yang harus kami ambil untuk melanjutkan mimpi-mimpi kita jadi kenyataan. pasalnya bukan hanya mimpi aku dan suamiku saja, melainkan untuk membuat ayah dan ibuku...

HASRAT MATAHARI

Ini pernah jadi keinginanku beberapa minggu ke belakang.
Kini titik ini membawaku terpeleset jauh ke masa depan dari penglihatanku.
Bukan lagi satu atau dua langkah. Ini lebih dari 5 langkah sekaligus.
Ribuan jiwa yang biasanya mendekap erat tubuh ini mendadak kosong sibuk.
Hanya beberapa jiwa yang tersisa namun tak berfisik, lalu kemana fisiknya?
Rupanya itu sebagian ilusiku untuk menghibur.

Matahari tetap sendiri. Tidak berteman siapapun karena matahari yang lain selalu jauh pada tempatnya. Alasannya adalah matahari harus tetap sendirian dan berjauhan supaya langit malam terasa indah kala mata memandang tanpa awan penghalang. Bukannya begitu?

Sehingga kembalilah pada kesendirian. Bukannya ingin membuat keadaan makin sedih dan terasa sepi. Ini sebagian alasan pembenar bahwa manusia berdiri pada kakinya sendiri. Maka aku sedang mengerti kenapa aku harus tetap merasa sedih dan gelisah, bukan karena supaya mengerti bahagia. Jelasnya, sedih dan gelisah itu menandakan dunia ini semakin terpuruk karena kebahagiaan yang tersedia dan masih banyak stoknya itu hanya keragu-raguan manusia.

Kadar sakit jiwa yang dikandung oleh setiap manusia membuat pemikiran semakin kacau tak mudah dimengerti, begitupun aku sendiri. Kemarin baru saja ada yang mengatakan padaku "buatlah muak" aku tidak menghendakinya saat ini untuk aku muak pada jiwa-jiwa yang tersisa. Pemberian kasih dan sayang dariku akan aku pupuk hingga berbunga dan menghasilkan ranting yang kuat. Biar mekar menjadi seharusnya, bukan untuk ditebang karena kehilangan bibit yang lainnya.

Kini, hasrat matahari menghilang. Ditelan pengorbanan besar supaya langit tetap indah. Biar para planet yang lain hanya mengitarinya. Tanpa menemani. sekalipun merkurius. Dia hanya planet kecil yang hampir hangus karena panasnya Matahari. Jika cinta sang matahari adalah Sirius. Maka biar Sirius tetap menjadi pujaan bintang lainnya. Matahari sudah cukup memberi kehidupan bagi yang membutuhkannya.

KSMDW
Bandung, 23 Mei 2018
Es Kopi Teko

Comments

Popular Posts