Aku pernah bermimpi menjadi seorang yang terkenal dan dikagumi banyak orang. Aku hanya memahami yang aku lihat dari kehidupan yang serba di elu-elukan dan di bicarakan banyak orang melalui sebuah konten viral hanya dialog sementara. Bahan candaan orang yang suka nyinyir, bahan komentaran orang yang merasa dirinya kritis atau hanya menjadi tontonan biasa bagi para yang gabut.
Aku juga pernah bermimpi menjadi seorang atlit bela diri yang sangat jagoan sampai tak terkalahkan, suka bertanding dimana-mana sampai menjadi juara dunia. Sedang niat awalku mengikuti ekstrakurikuler bela diri itu adalah untuk menjaga diri sendiri. Seiringnya waktu, pergaulan, aku merasa iri pada teman yang banyak menjuarai kejuaraan atau hanya sekedar mengagumi sang juara yang keren itu. Aku lupa tentang bagaimana seharusnya aku fokus untuk menjaga diriku sendiri.
Aku pernah bersalah. Melakukan kejahatan sana sini menurut sebagian orang. Aku bukan manusia sempurna. Aku hanya ingin jadi diriku sendiri. Jika ada yang membenciku, aku tidak mau membela diriku supaya mereka mencintai aku. Jika ada yang mencintaiku, aku hanya ingin dia tau kalau aku suka marah-marah dan benci melihat kotor sana sini. Ada saja yang akan menganggapku tidak penting, atau jangankan aku tapi tulisanku ini. Urusan kalian.
Aku pernah ikut berkumpul dengan teman-teman pekerja seni, juga pernah ikut kumpul-kumpul geng motor, atau yang ikut-ikut ke gigs-gigs band indie. Aku ingin berada dimana kakiku berpijak. Aku ingin menguatkan toleransiku. Aku ingin menegaskan apa yang aku suka atau tidak. Aku ingin jujur pada diriku sendiri.
Agustus 2019 aku merencanakan menikah dengan seseorang yang membuatku sembuh dari sakit hati beberapa bulan lalu. Aku suka cerita dan membicarakan hal-hal yang terdengar sensitif untuk orang lain. Aku juga tidak menyangka jika aku akan menikah dengannya, karena dia adalah teman yang membawaku dari sakit dan tekanan orang-orang jahat itu. Mereka juga akan menganggapku jahat karena mereka merasa ditipu oleh aku. Urusanmu juga.
Ketika banyak memikirkan orang lain, aku tertekan dengan cara bagaimana orang lain menyukaiku. Saat aku mencoba melihat diriku lebih dalam, yang terjadi adalah... Aku ini bernilai, jika masih ada yang mengkritikku kurang baik, pahamilah kita butuh proses untuk tumbuh. Coba pejamkan mata dan hela napas sepanjang mungkin lalu rasakan tarikan nafasmu lalu hembuskan perlahan. Seharusnya pikiran dan jiwamu lebih baik setelah itu. Tanyakan pada dirimu sendiri, 'APAKAH AKU BERHARGA?' jawabannya adalah apa yang terlintas langsung setelah kau menanyakan pertanyaan tersebut.
ANGSABET
8 Februari 2019
Ku sukaaaaa
ReplyDelete